Minggu, 04 Desember 2011

artikel 2

Kemuliaan Shalat Tahajjud
Senin, 03 Oktober 2011

عَنْ أَمِّ سَلَمَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا : أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَيْقَظَ لَيْلَةً فَقَالَ سُبْحَانَ اللهِ مَاذَا أُنْزِلَ اللَّيْلَةَ مِنَ اْلفِتْنَةِ مَاذَا أُنْزِلَ مِنَ الْخَزَائِنِ مَنْ يُوْقِظُ صَوَاحِبِ الْحُجُرَاتِ ؟ يَارُبَّ كَاسِيَةٍ فيِ الدُّنْيَا عَارِيَةٍ فيِ اْلآخِرَةِ
(صحيح البخاري)
“ Dari Ummu Salamah RA, dia berkata: Pada suatu malam Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam terbangun lalu berkata : “Subhanallah, fitnah apakah yang diturunkan di malam hari, dan perbendaharaan apakah yang diturunkan pada orang yang membangunkan para penghuni kamar, dan berapa banyak orang yang mengenakan pakaian di dunia, tapi telanjang di akhirat". ( Shahih Al Bukhari)
Limpahan puji kehadirat Allah subhanahu wata’ala Yang Maha Luhur, dengan kehadiran kita di majelis yang mulia ini, dan semoga dengan majelis yang mulia ini dan majelis-majelis dzikir dan majelis ta’lim yang kita hadiri kita juga termuliakan untuk menuju keluhuran.
Maha Suci Allah subhanahu wata’ala Yang Maha membuka rahasia rahmat-Nya sehingga Allah subhanahu wata’ala Yang Maha Dermawan menyiapkan bumi beserta isinya untuk keturunan nabi Adam As untuk mereka olah, dan sampailah kita pada malam yang agung ini dalam anugerah-anugerah yang bersifat rohani yang membawa ketenangan jiwa, serta membuka kunci kemakmuran di dunia dan akhirat, dan semakin jauh seorang hamba dari Allah subhanahu wata’ala maka akan semakin banyak musibah yang akan datang menimpanya, dan sebaliknya semakin seseorang dekat kepada Allah subhanahu wata’ala maka semakin banyak musibah yang akan disingkirkan oleh Allah, maka beruntunglah hamba yang ingin mendekat kepada Allah subhanahu wata’ala, karena Allah akan lebih mendekat kepadanya, sebagaimana firman-Nya dalam hadits qudsi :
وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلّيَّ بِشِبْرٍ تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ ذِرَاعًا وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَيَّ ذِرَاعًا تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ بَاعًا وَإِنْ أَتَانِيْ يَمْشِيْ أَتَيْتُهُ هَرْوَلَةً
“ Jika dia (hamba-Ku) mendekat kepada-Ku satu jengkal maka Aku mendekat kepadanya satu hasta, jika ia mendekat kepada-Ku satu hasta maka Aku mendekat kepadanya satu depa, dan jika ia mendatangi-Ku dengan berjalan maka Aku mendatanginya dengan bergegas”.
Jika telah muncul dalam diri seseorang keinginan untuk mendekat kepada Allah maka ketahuilah di saat itu Allah juga ingin mendekat dengannya. Diumpamakan ada suatu pesta besar yang diadakan oleh seorang pemimpin atau orang yang sangat kaya raya dan dermawan sehingga segala macam hidangan disiapkan, begitupula keadaan kita di majelis ini dimana Allah subhanahu wata’ala sedang menjamu kita dengan hidangan-hidangan yang kita ketahui dan yang tidak kita ketahui . Allah subhanahu wata’ala melimpahkan rahmat-Nya di setiap waktu, akan tetapi ada waktu-waktu tertentu yang mana layak dan seharusnya kita memohon dan berdoa di waktu-waktu tersebut agar kita dijauhkan dari musibah dan mendapatkan banyak anugerah, dan diantaranya adalah di majelis-majelis seperti ini maka perbanyaklah berdoa dan meminta kepada Allah subhanahu wata’ala. Dan juga sebagaimana hadits yang kita baca tadi, dimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam di suatu malam terbangun untuk melakukan qiyamul lail, maka beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
سُبْحَانَ اللهِ مَاذَا أُنْزِلَ اللَّيْلَةَ مِنَ اْلفِتْنَةِ مَاذَا أُنْزِلَ مِنَ الْخَزَائِنِ مَنْ يُوْقِظُ صَوَاحِبِ الْحُجُرَاتِ ؟ يَارُبَّ كَاسِيَةٍ فيِ الدُّنْيَا عَارِيَةٍ فيِ اْلآخِرَةِ
“ Subhanallah (Maha Suci Allah), fitnah apakah yang akan diturunkan pada malam hari, dan perbendaharaan (anugerah-anugerah) apakah yang akan diturunkan pada orang yang membangunkan para penghuni kamar, dan berapa banyak orang yang mengenakan pakaian di dunia tapi telanjang di akhirat ”.
Berapa banyak ketentuan-ketentuan Allah subhanahu wata’ala yang akan turun di malam hari, yang berupa masalah atau musibah-musibah yang akan menimpa hamba-hamba Allah, dan juga berapa banyak anugerah-anugerah yang dibuka oleh Allah kemudian dilimpahkan kepada mereka, dan jika seorang hamba terbangun di saat itu kemudian berdoa dan bermunajat kepada Allah subhanahu wata’ala maka musibah atau cobaan yang akan menimpanya diangkat oleh Allah karena dia sedang mengingat Allah dan berdoa kepada-Nya, Allah berfirman dalam hadits qudsi:
أَنَا مَعَ عَبْدِيْ حَيْثُمَا ذَكَرَنِيْ وَتَحَرَّكَتْ بِيْ شَفَتَاهُ
“ Aku bersama hamba-Ku ketika ia menyebut-Ku dan bergetar bibirnya menyebut nama-Ku ”
Dalam 1/3 malam terakhir banyak musibah yang akan turun namun telah dirubah oleh Allah subhaanahu ta’ala menjadi anugerah baginya, atau mungkin ada anugerah yang akan sampai pada seseorang namun ketika 1/3 malam terkahir ia tidak bangun dari tidurnya, maka bisa jadi anugerah itu tidak jadi sampai kepadanya, oleh karena itu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menganjurkan untuk membangunkan para keluarga di 1/3 malam terakhir untuk berdoa dan bermunajat kepada Allah subhanahu wata’ala. Beliau juga bersabda bahwa bisa jadi seorang yang berkecukupan di dunia akan kesusahan di akhirat. Allah subhanahu wata’ala berfirman :
الْأَخِلَّاءُ يَوْمَئِذٍ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلَّا الْمُتَّقِينَ
( الزخرف : 67 )
“Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa”. ( QS. Az Zukhruf : 67 )
Semua orang yang saling mencintai akan bermusuhan dan saling menyalahkan antara satu dan yang lainnya, diantara mereka mungkin saling menyalahkan karena ketika di dunia tidak saling menasihati untuk berbuat kebaikan dan tidak pula saling mengingatkan atau melarang untuk berbuat kejelekan, kecuali orang-orang yang bertakwa mereka akan berada dalam ketenangan dan kegembiraan dan selamat dari kemurkaan Allah subhanahu wata’ala, sebagaimana firman Allah subhanahu wata’ala :
وَيَنْقَلِبُ إِلَى أَهْلِهِ مَسْرُورًا
( الإنشقاق : 9 )
“Dan dia akan kembali kepada kaumnya (yang sama-sama beriman) dengan gembira”. ( QS. Al Insyiqaaq: 9)
Diriwayatkan di dalam Shahih Al Bukhari, ketika rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkumpul dengan beberapa sahabatnya di suatu malam, kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata : “ seratus tahun yang akan datang tidak akan ada lagi yang tersisa di muka bumi ini”, maksud beliau adalah orang-orang yang hidup di saat itu semuanya akan wafat. Hujjatul islam Al Imam Nawawi menjelaskan bahwa yang dimaksud adalah mereka yang dikatakan saja, karena nabiyallah Khidir masih tetap hidup hingga berjumpa dengan Dajjal. Namun makna hadits tadi adalah betapa singkatnya hidup kita dan merupakan peringatan bagi kita untuk selalu berwaspada, dalam majelis ini saja mungkin seratus tahun yang akan datang tidak akan ada lagi yang tersisa tetapi telah berada di dalam kuburnya masing-masing. Apakah mereka dalam perkumpulan keluhuran atau perkumpulan kehinaan, karena di alam barzakh pun perkumpulan keluhuran dan kehinaan sebagaimana ketika hidup di muka bumi. Di alam barzakh pun ada orang yang menyendiri, ada yang tidur, ada yang bangun, ada yang miskin dan ada juga yang kaya , ada yang berkelompok dalam kesenangan dan ada yang berkelompok dalam kesusahan hanya saja disana tidak ada yang bermaksiat namun tetap ada yang melakukan ibadah, sebagaimana diriwayatkan dalam Shahih Muslim dan lainnya ketika rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam peristiwa Isra’ Mi’raj, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
مَرَرْتُ بِمُوْسَى لَيْلَةَ أُسْرِيَ بِيْ عِنْدَ اْلكَثِيْبِ اْلأَحْمَرِ وَهُوَ قَائِمٌ يُصَلِّي فِيْ قَبْرِهِ
“ Saya melewati Musa yang sedang shalat di kuburnya di sebuah tumpukan pasir merah pada malam saya dijalankan oleh Allah (isra’ mi’raj)”
Dalam tafsir Al Imam Ibn Katsir dijelaskan bahwa dalam sebuah riwayat yang tsiqah dijelaskan bahwa salah seorang ulama’ berkata : “Aku setiap malam Jum’at di masa hidupku selalu hadir pada suatu majelis dan setelah aku wafat pun ruhku masih terus dihadirkan pada majelis tersebut” . Maka ruh orang yang ketika di dunia selalu berkumpul dalam kebaikan maka ketika ia wafat pun akan terus dihadirkan dalam perkumpulan itu seperti di masa hidupnya, dan selain itu ada yang dalam penjara yaitu dalam siksa kubur, ada yang dalam kesusahan, ada yang dalam keberkahan dan kebahagiaan disebabkan tetangganya, dan ada pula yang dalam kesusahan disebabkan tetangganya . Dalam sebuah riwayat yang tsiqah, yaitu riwayat yang kuat dan bisa dipertanggungjawabkan karena maknanya shahih dan peristiwa atau kejadiannya didukung dengan dalil-dalil yang shahih walaupun riwayatnya belum tentu shahih, disebutkan bahwa ketika seseorang ayah telah meninggal anaknya yang masih kecil, beberapa hari kemudian ia mimpi melihat anaknya yang masih kecil itu terlihat sudah tua renta dan memutih rambutnya, maka sang ayah berkata : “wahai anakku, engkau meninggal ketika masih sangat kecil tapi mengapa wajahmu telah berubah menjadi sangat tua?”, maka si anak menjawab : “wahai ayah, di pemakaman ketika jenazah si fulan dimasukkan ke dalam kubur, kami mendengar gemuruh neraka jahannam maka kami semua ketakutan hingga wajahku berubah seperti ini karena takut dengan gemuruh api neraka”,. Dan dalam riwayat lainnya disebutkan, diantaranya dalam kitab Tadzkiratul Huffadh dan Siyaar a’laamunnubalaa’, dimana salah seorang bermimpi melihat temannya yang telah wafat puluhan tahun yang lalu dengan wajah yang sangat bercahaya dan terang benderang, maka ia berkata : “wahai fulan semasa hidupmu engkau bukanlah termasuk orang yang sangat shalih, namun bagaimana wajahmu bisa bersinar seperti ini?”, maka ia menjawab : “Ya betul, sejak kemarin ketika meninggal Al Imam Ahmad bin Hanbal dan ketika jenazahnya masuk ke pemakaman kami maka sepuluh ribu cahaya turun pada setiap kubur yang ada disekitarnya”, riwayat ini di dukung oleh riwayat Shahihul Bukhari ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menshalati salah seorang yang wafat dikuburnya karena beliau shallallahu ‘alaihi wasallam belum sempat menshalatinya sebelum dikuburkan, jenazah itu adalah seorang wanita yang mempunyai kebiasaan menyapu masjid. Maka suatu saat nabi bertanya : “ dimana si fulanah, aku tidak lagi pernah melihatnya?”, dan setelah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengetahui bahwa dia telah meninggal maka beliau meminta sahabat untuk diantar ke makamnya dan menshalatinya di makam tersebut, kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata bahwa perkuburan tersebut penuh dengan kegelapan, namun Allah menerangi seluruh makam disini karena shalatku kepada mereka, demikianlah sebagian dari keadaan di alam barzakh yang pasti akan mendatangi kita. Maka alangkah indahnya mereka yang selalu asyik duduk santai di Majelis Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam karena cintanya kepada rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, maka ketika wafat ruhnya dibawa oleh para malaikat dan dikumpulkan bersama para pecinta rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan bersama beliau shallallahu ‘alaihi wasallam. Diriwayatkan ketika sayyidina Bilal tersengal-sengal menahan sakaratul maut, maka istrinya berkata : “betapa beratnya Bilal menahan sakitnya sakaratul maut”, maka Bilal menjawab : “tidak, aku bukan tersengal-sengal karena menahan sakitnya sakaratul maut akan tetapi karena aku ingin segera bertemu dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan para kelompoknya”, demikian keadaan para sahabat dan para pecinta Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ketika wafat . Semoga Allah subhanahu wata’ala memanjangkan usia kita dalam keberkahan dan mewafatkan kita dalam husnul khatimah dan seindah-indah keadaan. Maka perindah hari-hari kita dengan hal-hal yang indah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إِنَّ اللهَ تَعَالَى طَيِّبٌ لاَ يَقْبَلُ إِلَّا طَيِّبًا
“ Sesungguhnya Allah subhanahu wata’ala itu baik dan tidak menerima kecuali yang baik”
Allah subhanahu wata’ala menyukai sesuatu yang baik dan yang indah, dan tidak ada yang lebih baik dan indah dari yang telah diajarkan oleh sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, sebagaimana firman Allah subhanahu wata’ala :
قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
( آل عمران : 31 )
“ Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” . ( QS. Ali Imran : 31 )
Maka dengan banyak membaca Al qur’anul Karim, membaca hadits-hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam atau menelaahnya sungguh hal yang seperti itu indah di sisi Allah subhanahu wata’ala sehingga kita pun akan diperindah oleh Allah subhanahu wata’ala .
Diriwayatkan di dalam Shahih Al Bukhari ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam didatangi oleh salah seorang sahabat dan berkata : “Wahai Rasulullah, di saat aku membaca surat Al Kahfi ketika itu turun kabut dari langit, apakah itu wahai rasulullah??”, maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “ itu adalah para malaikat yang turun dari langit berupa ketenangan karena bacaan Al qu’ran yang dibaca di muka bumi”, ketika seseorang membaca Al qur’an maka ketenangan akan turun kepadanya, dan rahmat akan terbuka sehingga banyak musibah yang tersingkirkan dan banyak anugerah yang diturunkan, oleh sebab itu perbanyaklah membaca Al qur’an. Dan isnyaallah setiap malam Kamis kita akan membaca Al qur’an bersama beberapa surat juz ‘Amma dengan waktu kurang lebih 5 menit, kita mulai malam Kamis yang akan datang insyaallah yang dengan hal ini kita berharap dan berusaha untuk kembali memakmurkan Al qur’anul Karim.
Hadirin hadirat yang dimulikan Allah
Disebutkan dalam suatu riwayat yang tsiqah bahkan didukung dengan dalil dari Al Qur’an dan hadits rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam akan teguran dan himbauan agar kita jauh dari sifat sombong , di dalam kitab Qabasun Nuurul Mubiin dari kitab Ihyaa ‘Ulumuddin yang ditulis oleh guru mulia Al Arif Billah Habib Umar bin Muhammad bin Salim Al Hafidh, menjelaskan agar berhati-hati terhadap sifat sombong yang terkadang tidak diketahui dan tidak disadari, yang diantaranya adalah merasa senang jika melihat orang lain celaka, atau jika ia mempunyai musuh atau orang yang tidak ia sukai karena pernah mengganggu dan mencelakakan dia ketika ia terkena musibah maka ia merasa senang, mungkin dengan berkata : “itu karena dia menggangguku, sehingga Allah menurunkan musibah kepadanya”, atau dengan ucapan yang lainnya, maka hal yang seperti ini merupakan salah satu dari bentuk sifat kibr (sombong) yang terkadang tidak disadari oleh manusia. Para nabi dan Rasul banyak yang dicaci dan dihina namun Allah maafkan mereka yang mencaci di kemudian hari . Diriwayatkan pula ketika seorang wanita yang tua renta sedang menyapu di tengah jalan dan di saat itu ada seorang panglima besar yang akan melewati jalan itu maka wanita itu disuruh pergi dari tempat itu, semua orang menghindar dari jalan namun si wanita itu tidak mau pergi dan tetap menyapu di jalan itu, maka dikatakan kepada wanita tua itu : “wahai ibu, pergilah dari jalan ini karena panglima akan melewati jalan ini”, maka wanita itu berkata: “ lewat saja, masih ada jalan yang bisa dilewatinya”, maka panglima itu berkata : “wahai ibu, apakah engkau mengenalku?”, maka wanita itu menjawab: “aku mengenalmu sejak engkau belum dilahirkan”, panglima berkata : “bagaimana hal itu bisa terjadi?”, wanita itu menjawab : “betul aku mengenalmu, permulaanmu adalah air mani dan akhirmu adalah bangkai”, maka panglima itu terdiam malu. Itulah hakikat manusia, entah itu seorang raja, panglima, atau rakyat biasa kesemuanya berawal dari air mani dan akan berakhir menjadi bangkai, kecuali para shiddiqin dan muqarrabin yang tubuhnya akan tetap dijaga oleh Allah dengan mengharamkan bumi dan seluruh binatang-binantang bumi memakannya, dan memerintahkan bumi untuk menjaga jasadnya. Oleh sebab itu ketika terjadi banjir besar di wilayah Uhud, Saudi Arabia, sehingga pemakaman Uhud menjadi longsor dan bergelimpangan jasad-jasad yang masih utuh dan seakan-akan mereka dalam keadaan tidur bukan wafat, dan sebagian darah mereka masih terlihat basah, mereka adalah para syuhada’ uhud yang telah wafat 1400 tahun yang silam, kemudian mereka dimakamkan kembali. Oleh sebab itu Allah subhanahu wata’ala memuliakan hamba-hamba yang dikehendaki-Nya, Allah subhanahu wata’ala membukakan pintu rahmat bagi yang dikehendaki-Nya, maka lewati kehidupan kita dengan seindah-indah kehidupan .
Selanjutnya kita berdoa keapda Allah subhanahu wata’ala semoga Allah melimpahkan rahmat dan kebahagiaan, dan menenangkan jiwa dan hari-hari kita dalam segala keadaan, zhahir dan batin, dunia dan akhirat, dijauhkan dari musibah dan bala’, dan membukakan untuk kita seluruh pintu kebaikan, amin allahumma amin..
فَقُوْلُوْا جَمِيْعًا
Ucapkanlah bersama-sama
يَا الله...يَا الله... ياَ الله.. ياَرَحْمَن يَارَحِيْم ...لاَإلهَ إلَّاالله...لاَ إلهَ إلاَّ اللهُ اْلعَظِيْمُ الْحَلِيْمُ...لاَ إِلهَ إِلَّا الله رَبُّ اْلعَرْشِ اْلعَظِيْمِ...لاَ إِلهَ إلَّا اللهُ رَبُّ السَّموَاتِ وَرَبُّ الْأَرْضِ وَرَبُّ اْلعَرْشِ اْلكَرِيْمِ...مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ،كَلِمَةٌ حَقٌّ عَلَيْهَا نَحْيَا وَعَلَيْهَا نَمُوتُ وَعَلَيْهَا نُبْعَثُ إِنْ شَاءَ اللهُ تَعَالَى مِنَ اْلأمِنِيْنَ

Kamis, 01 Desember 2011

konsep permintaan dan penawaran

Dalam ekonomi terdapat permintaan (demand) dan penawaran (supply) yang saling bertemu dan membentuk satu titik pertemuan dalam satuan harga dan kuantitas (jumlah barang). Setiap transaksi perdagangan pasti ada permintaan, penawaran, harga dan kuantitas yang saling mempengaruhi satu sama lain.

A.     Permintaan

Pengertian Permintaan
Permintaan adalah sejumlah barang yang akan dibeli atau yang diminta pada tingkat harga tertentu dalam waktu tertentu.
Masyarakat selaku konsumen harus membeli barang atau jasa keperluannya di pasar. Keadaan ini mengandaikan bahwa barang atau jasa itu memiliki tingkat harga tertentu. Adanya berbagai macam harga di pasar selanjutnya mengandaikan adanya kondisi yang mempengaruhi. Adapun unsure-unsur yang terdapat pada permintaan yakni barang atau jasa, harga dan kondisi yang mempengaruhi. Jadi permintaan adalah jumlah barang atau jasa yang dibeli dalam berbagai situasi dan tingkat harga.

  1. Kurva Permintaan
Permintaan di tempatkan sebagai fungsi yang dipengaruhi oleh beberapa factor. Factor yang di maksid adalah harga, barang, atau jasa, selera dan pendapatan. Keterkaitan antara permintaan dan faktor-faktor tersebut menghasilkan rumus sbb :
X= f (Hb1, Hb2, S, P)
Dimana :
H = harga S = selera
B = barang atau jasa P = Pendapatan

Dalam kaitannya dengan factor ekonomi pada masalah permintaan ini berlaku ceteris paribus. Dalam kondisi seperti ini harga merupakan factor dominant dalam permintaan, sementara factor yang lain dianggap tidak berubah.
  1. Pada harga yang tinggi , banyak pembeli yang tidak mampu membeli atau mungkin cenderung mencari barang substitusi dengan harga terjangkau. Sedangkan pada harga rendah, pembeli yang tadinya kurang mammpu menjadi mampu untuk membeli
  2. Bagi pembeli perorangan, kenaikan harga akan memperkecil daya beli pembeli atau akan mengurangi anggaran untuk alat pemuas kebutuhan yang lainnya (dengan catatan pendapatan tetap)
  3. Adanya harga barang substitusi yang harganya jauh lebih rendah akan lebih menarik apabila harga suatu barang atau jasa semakin tinggi. Akibatnya pembeli akan beralih dari barang atau jasa yang telah biasa di konsumsi ke barang atau jasa substitusi

    Bentuk kurva seperti ini menunjukan bahwa semakin rendah harga barang di pasar barang yang dapat dibeli oleh masyarakat semakin banyak
    Kurva Permintaan adalah kurva yang menunjukkan hubungan berbagai jumlah barang dan jasa yang dibeli oleh konsumen pada berbagai tingkat harga. Kurva ini akan menghubungkan titik-titik koordinat pada sumbu harga (sumbu Y) dengan sumbu jumlah barang (sumbu X).
    Contoh: Seorang ibu yang hendak membeli telur ayam berdasarkan tingkat harga yang ada, ini dapat terilustrasikan dalam tabel dan grafik.

    Kurva permintaan akan bergerak dari kiri atas ke kanan bawah, maksudnya apabila harga mengalami penurunan, maka jumlah barang dan jasa yang diminta akan mengalami kenaikan. Dari contoh di atas dapat dilihat, bila si ibu membeli telur dari 3kg menjadi 4kg karena harganya turun menjadi Rp. 8.850, maka kita tidak menyebutnya sebagai kenaikan permintaan tetapi kenaikan jumlah barang yang diminta, karena kenaikan masih berada pada pada satu kurva permintaan yang sama.


    1. Hukum Permintaan
    `           Hukum ekonomi berlaku ceteris paribus (diluar obyek yang diselidiki, keadaannya tetap tidak berubah). Singkatnya hukum permintaan adalah :
    “ Permintaan akan bertambah apabila harga turun dan akan berkurang apa bila harga naik”.
    Hukum permintaan tersebut dilatari oleh kenyataan bahwa orang harus memenuhi kebutuhannya sebatas anggaran atau pendapatan tertentu. Muncul masalah disini mengapa manusia harus memenuhi berbagai kebutuhan, sementara anggaran yang dimilikinya terbatas? Alasannya, setiap benda pemenuhan kebutuhan mempunyai kegunaan (utilitas)nya masing-masing sehingga orang akan berupaya memenuhi kebutuhan dengan menyamakan pertambahan kegunaan (utilitas marginal) benda pemuas kebutuhan yang dikonsumsinya.
    Hukum permintaan berbunyi: apabila harga naik maka jumlah barang yang diminta akan mengalami penurunan, dan apabila harga turun maka jumlah barang yang diminta akan mengalami kenaikan. Dalam hukum permintaan jumlah barang yang diminta akan berbanding terbalik dengan tingkat harga barang. Kenaikan harga barang akan menyebabkan berkurangnya jumlah barang yang diminta, hal ini dikarenakan:
    naiknya harga menyebabkan turunnya daya beli konsumen dan akan berakibat berkurangnya jumlah permintaan
    naiknya harga barang akan menyebabkan konsumen mencari barang pengganti yang harganya lebih murah.

    3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Permintaan (Demand)
    1. konsumen / selera konsumen
    Saat ini handphone blackberry sedang trend dan banyak yang beli, tetapi beberapa tahun mendatang mungkin blackberry sudah dianggap kuno.
    1. Ketersediaan dan harga barang sejenis pengganti dan pelengkap
    Jika roti tawar tidak ada atau harganya sangat mahal maka meises, selai dan margarin akan turun permintaannya.
    1. Pendapatan/penghasilan konsumen
    Orang yang punya gaji dan tunjangan besar dia dapat membeli banyak barang yang dia inginkan, tetapi jika pendapatannya rendah maka seseorang mungkin akan mengirit pemakaian barang yang dibelinya agar jarang beli.
    1. Perkiraan harga di masa depan
    Barang yang harganya diperkirakan akan naik, maka orang akan menimbun atau membeli ketika harganya masih rendah misalnya seperti bbm/bensin.
    1. Banyaknya/intensitas kebutuhan konsumen
    Ketika flu burung dan flu babi sedang menggila, produk masker pelindung akan sangat laris. Pada bulan puasa (ramadhan) permintaan belewah, timun suri, cincau, sirup, es batu, kurma, dan lain sebagainya akan sangat tinggi dibandingkan bulan lainnya

    B.     PENAWARAN

    Pengertian Penawaran
    Penawaran adalah sejumlah barang yang ditawarkan  pada tingkat harga tertentu dan waktu tertentu.
    Dalam rangka menjawab kebutuhan konsumen, pihak produsen menyediakan berbagai barang dan jasa. Barang dan jasa hasil produksi ini kemudian dijual kepada konsumen di pasar menurut tingkat harga tertentu. permintaan bersangkut paut dengan pembelian dan pemakainan sedangkan penawaran bersangkut paut dengan peneyediaan dan penjualan. Jadi penawaran adalah jumlah barang dan jasa yang tersedia untuk dijual pada berbagai tingkat harga dan situasi.

    Hukum Penawaran
    Hukum penawaran berbunyi: bila tingkat harga mengalami kenaikan maka jumlah barang yang ditawarkan akan naik, dan bila tingkat harga turun maka jumlah barang yang ditawarkan turun. Dalam hukum penawaran jumlah barang yang ditawarkan akan berbanding lurus dengan tingkat harga, di hukum penawaran hanya menunjukkan hubungan searah antara jumlah barang yang ditawarkan dengan tingkat harga.

    1. Kurva Penawaran
    Penjual biasanya ingin menjual barang atau jasa yang diproduksinya dengan harga tinggi. walaupun resikonya adalah barang yang terjual akan relative sedikit. Untuk menjual pada tingkat harga yang diinginkan, seorang penjual harus mempunyai pengamatan yang cermat terhadap perilaku pasar.
    Contoh : Penjual buah-buahan ingin menjual buah dengan harga yang tinggi dipasar. Sayangnya keinginan itu bertepatan dengan musim panen raya. Akibatnya dipasar akan berkerumunan penjual buah-buahan sehingga harga buah-buahan pun jatuh.
    Kurva penawaran adalah kurva yang menunjukkan hubungan berbagai jumlah barang dan jasa yang ditawarkan oleh produsen pada berbagai tingkat harga. Kurva ini akan menghubungkan titik-titik koordinat pada sumbu harga (sumbu Y) dengan sumbu jumlah barang (sumbu X). Contoh: jumlah pakaian batik yang ditawarkan Ibu Nina pada berbagai tingkat harga.

    Pengertian/Arti Definisi Permintaan dan Penawaran
    Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli atau diminta pada suatu harga dan waktu tertentu. Sedangkan pengertian penawaran adalah sejumlah barang yang dijual atau ditawarkan pada suatu harga dan waktu tertentu.
    Contoh permintaan adalah di pasar kebayoran lama yang bertindak sebagai permintaan adalah pembeli sedangkan penjual sebagai penawaran. Ketika terjadi transaksi antara pembeli dan penjual maka keduanya akan sepakat terjadi transaksi pada harga tertentu yang mungkin hasil dari tawar-menawar yang alot.

    1.2. Hukum Permintaan dan Hukum Penawaran
    Jika semua asumsi diabaikan (ceteris paribus) : Jika harga semakin murah maka permintaan atau pembeli akan semakin banyak dan sebaliknya. Jika harga semakin rendah/murah maka penawaran akan semakin sedikit dan sebaliknya.
    Semua terjadi karena semua ingin mencari kepuasan (keuntungan) sebesar-besarnya dari harga yang ada. Apabila harga terlalu tinggi maka pembeli mungkin akan membeli sedikit karena uang yang dimiliki terbatas, namun bagi penjual dengan tingginya harga ia akan mencoba memperbanyak barang yang dijual atau diproduksi agar keuntungan yang didapat semakin besar. Harga yang tinggi juga bisa menyebabkan konsumen/pembeli akan mencari produk lain sebagai pengganti barang yang harganya mahal.

    1.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Penawaran (Suply)
    1. Biaya produksi dan teknologi yang digunakan
    biaya pembuatan/produksi suatu produk sangat tinggi maka produsen akan membuat produk lebih sedikit dengan harga jual yang mahal karena takut tidak mampu bersaing dengan produk sejenis dan produk tidak laku terjual. Dengan adanya teknologi canggih bisa menyebabkan pemangkasan biaya produksi sehingga memicu penurunan harga.
    2. Tujuan Perusahaan
    Perusahaan yang bertujuan mencari keuntungan sebesar-besarnya (profit oriented) akan menjual produknya dengan marjin keuntungan yang besar sehingga harga jual jadi tinggi. Jika perusahaan ingin produknya laris dan menguasai pasar maka perusahaan menetapkan harga yang rendah dengan tingkat keuntungan yang rendah sehingga harga jual akan rendah untuk menarik minat konsumen.
    3. Pajak
    Pajak yang naik akan menyebabkan harga jual jadi lebih tinggi sehingga perusahan menawarkan lebih sedikit produk akibat permintaan konsumen yang turun.
    4. Ketersediaan dan harga barang pengganti/pelengkap
    Jika ada produk pesaing sejenis di pasar dengan harga yang murah maka konsumen akan ada yang beralih ke produk yang lebih murah sehingga terjadi penurunan permintaan, akhirnya penawaran pun dikurangi.
    5. Prediksi / perkiraan harga di masa depan
    Ketika harga jual akan naik di masa mendatang perusahaan akan mempersiapkan diri dengan memperbanyak output produksi dengan harapan bisa menawarkan/menjual lebih banyak ketika harga naik akibat berbagai factor

artikel


Syafaatku Bagi Yang Mengucap Laa Ilaaha Illallah
Senin, 13 Juni 2011

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : لَقَدْ ظَنَنْتُ يَا أَبَا هُرَيْرَةَ أَنْ لَا يَسْأَلُنِي عَنْ هَذَا الْحَدِيثِ أَحَدٌ أَوَّلُ مِنْكَ لِمَا رَأَيْتُ مِنْ حِرْصِكَ عَلَى الْحَدِيثِ أَسْعَدُ النَّاسِ بِشَفَاعَتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَنْ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ خَالِصًا مِنْ قَلْبِهِ أَوْ نَفْسِهِ
(صحيح البخاري)
Sabda Rasulullah saw :
Sungguh telah kukira wahai Abu Hurairah (ra) bahwa tiada yang menanyakanku mengenai hadits ini yang pertama darimu, dari apa-apa yang kulihat atas penjagaanmu pada hadits ini, yang paling bahagia dengan syafaatku dihari kiamat adalah yang mengucap Laa ilaaha illallah (Tiada Tuhan Selain Allah) ikhlas dari hatinya dan dirinya” (Shahih Bukhari)
ImageAssalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
حَمْدًا لِرَبٍّ خَصَّنَا بِمُحَمَّدٍ وَأَنْقَذَنَا مِنْ ظُلْمَةِ اْلجَهْلِ وَالدَّيَاجِرِ اَلْحَمْدُلِلَّهِ الَّذِيْ هَدَانَا بِعَبْدِهِ اْلمُخْتَارِ مَنْ دَعَانَا إِلَيْهِ بِاْلإِذْنِ وَقَدْ نَادَانَا لَبَّيْكَ يَا مَنْ دَلَّنَا وَحَدَانَا صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ وَبـَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ اَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِي جَمَعَنَا فِي هَذَا الْمَجْمَعِ اْلكَرِيْمِ وَفِي الْجَلْسَةِ الْعَظِيْمَةِ نَوَّرَ اللهُ قُلُوْبَنَا وَإِيَّاكُمْ بِنُوْرِ مَحَبَّةِ اللهِ وَرَسُوْلِهِ وَخِدْمَةِ اللهِ وَرَسُوْلِهِ وَاْلعَمَلِ بِشَرِيْعَةِ وَسُنَّةِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وآلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.
Limpahan puji kehadirat Allah subhanahu wata’ala Yang Maha Luhur, Yang Maha melimpahkan keberkahan, dan keberkahan adalah anugerah yang kemuliaan-Nya dilipatgandakan baik zhahir atau pun bathin, maka di bulan Rajab ini keberkahan dilimpahkan seluas-luasnya oleh Allah subhanahu wata’ala di malam-malam doa, malam-malam dzikir dan munajat. Bulan Rajab yang merupakan salah satu bulan haram, dimana Allah melimpahkan keberkahan kepada hamba-hamba-Nya, ummat sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam . Sedemikian banyak doa-doa yang dikabulakan oleh Allah di bulan mulia ini, dan sedemikian banyak musibah yang disingkirkan oleh Allah di bulan ini lebih dari bulan-bulan lainnya, sedemikian banyak kesulitan yang disingkirkan oleh Allah di bulan ini, pertolongan Allah turun dan limpahan anugerah dicurahkan, maka perbanyaklah berprasangka baik kepada Yang Maha Dermawan, karena rasa syukur dan sangka baik itu membuka anugerah yang lebih besar dari Allah subhanahu wata’ala. Allah telah bersumpah dengan sumpah luhur dalam firman-Nya, bahwa siapa yang bersyukur atas ni’mat Allah maka Allah lipatgandakan kenikmatan-Nya :
لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
( إبراهيم : 7 )
"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (ni'mat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (ni'mat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". ( QS. Ibrahim : 7 )
Maka dekatlah kepada Yang Maha memiliki dunia dan akhirah, Maha menjauhkan segala apa yang kita risaukan karena Allah subhanahu wata’ala siap memberikan semua itu kepada yang dikehendaki-Nya, maka mohonlah dan ketuklah gerbang kedermawanan Allah, kasih sayang-Nya diberikan kepada hamba-hamba-Nya yang meminta. Jika mereka mendapatkan kesulitan di dunia, maka sungguh kesulitannya akan diperkecil dan segera dibukakan bagi mereka kemudahan di dunia dan akhirah. Demikianlah Allah melimpahkan keberkahan kepada ummat sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.
اَللّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ
“ Ya Allah berilah keberkahan kepada kami di bulan Rajab, dan Sya’ban dan sampaikanlah kami pada Ramadhan”
Wahai pemilik Rajab, wahai pemilik Sya’ban, wahai pemilik Ramadhan, Engkaulah Yang melimpahkan anugerah-anugerah besar di bulan-bulan ini melebihi bulan-bulan lainnya, maka sertakan nama-nama kami semua berada diantara kelompok yang mendapatkan anugerah besar zhahiran wa bathinan. Ya Allah, nama yang teragung yang memulai segenap keluhuran, nama Yang Maha berhak memberikan segala kebahagiaan, Yang Maha membatasi atau tidak membatasinya, sungguh Allah subhanahu wata’ala Maha memberi tanpa mempedulikannya lagi, Maha memaafkan tanpa mempertanyakannya lagi, Maha mengangkat derajat tanpa mempedulikan hamba-Nya meskipun ia adalah pendosa besar namun jika Allah ingin mengangkat derajatnya maka ia akan berubah menjadi orang yang sangat mulia, sebagaimana firman-Nya :
إِلَّا مَنْ تَابَ وَآَمَنَ وَعَمِلَ عَمَلًا صَالِحًا فَأُولَئِكَ يُبَدِّلُ اللَّهُ سَيِّئَاتِهِمْ حَسَنَاتٍ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا
( الفرقان : 70 )
“Kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka itu kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. ( QS. Al Furqan : 70 )
Mereka yang berbuat dosa kemudian bertobat dan meninggalkan kehinaan menuju keluhuran meninggalkan dosa-dosa semampunya menuju hal-hal yang lebih luhur, serta memohon pengampunan atas dosa yang masih ia perbuat dan belum mampu ia tinggalkan, maka Allah mengganti seluruh dosa mereka menjadi pahala. Adakah yang lebih dermawan dari Allah, kesalahan diganti dengan pahala?! Maka kuatkanlah makna kalimat لا إله إلا اللهdalam hatimu, karena tidak ada yang bisa membuat kesalahan, kejahatan, dan kehinaan berubah menjadi pahala kecuali Allah. Mereka yang berdosa lalu bertobat, beriman kemudian berbuat baik maka Allah ganti kesalahan-kesalahan mereka dengan pahala. Adakah Yang lebih berkasih sayang dari-Nya?, maka Allah subhanahu wata’ala bertanya kepada hamba-Nya dalam firman-Nya :
يَا أَيُّهَا الْإِنْسَانُ مَا غَرَّكَ بِرَبِّكَ الْكَرِيمِ، الَّذِي خَلَقَكَ فَسَوَّاكَ فَعَدَلَكَ
( الإنفطار : 6-7 )
“Wahai manusia, apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu Yang Maha Pemurah, Yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh) mu seimbang”. ( QS. Al Infithaar : 6-7 )
Tidak ada yang lebih dermawan dari Allah subhanahu wata’ala yang telah menciptakan kita dengan penciptaan yang sempurna. Semoga Allah subhanahu wata’ala melimpahkan kepada kita rahasia kemuliaan bulan Rajab, Sya’ban dan Ramadhan, rahasia kemuliaan malam dan siang yang terpendam di dalamnya rahasia keluhuran Allah yang tidak kita ketahui dan Allah limpahkan kepada kita. Sebagaimana orang yang yang tidak meminta-minta namun diberi, misalnya orang faqir yang lewat di jalan kemudian ada orang yang kasihan terhadapnya lalu diberi tanpa ia memintanya bahkan ia tidak mengetahui bahwa ia akan diberi, demikian pula keadaan kita terhadap Allah,
يَارَبِّ أَنْتَ قُلْتَ تَصَدَّقُوْا عَلَى اْلفُقَرَاءِ وَنَحْنُ اْلفُقَرَاءُ إِلَيْكَ فَتَصَدَّقْ عَلَيْنَا بِرَحْمَتِكَ
“Ya Rabb, Engkau berfirman : “bershadaqahlah kepada orang-orang faqir”, dan kami adalah fuqara’ dihadapan-Mu, maka bershadaqahlah kepada kami dengan kasih sayang-Mu”
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Sampailah kita pada hadits luhur ini, dimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata kepada Abu Hurairah : “ Wahai Abu Hurairah, aku tau bahwa tidak ada seseorang yang menanyakan tentang hadits ini selain engkau”, karena Abu Hurairah banyak duduk bersama nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, sedangkan kebanyakan sahabat yang lainnya dari kaum Anshar dan Muhajirin bekerja namun Abu Hurairah tidak bekerja, beliau hanya duduk di rumah Rasulullah bersama ahlu suffah untuk mempelajari hadits, kemudian mengajarkannya kepada mereka pra sahabat yang sibuk, dimana ketika mereka ada waktu luang mereka datang dan bertanya kepada Abu Hurairah, tentang ayat yang baru turun atau hadits yang baru diucapkan oleh nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam karena Abu Hurairah selalu duduk bersama nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Dan ketika Abu Hurairah bertanya kepada Rasulullah tentang orang yang paling beruntung mendapatkan syafaat kelak di hari kiamat, maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
أَسْعَدُ النَّاسِ بِشَفَاعَتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَنْ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ خَالِصًا مِنْ قَلْبِهِ أَوْ نَفْسِهِ
“Orang yang paling beruntung mendapat syafaatku dihari kiamat adalah yang mengucapkan Laa ilaaha illallah (Tiada Tuhan Selain Allah), ikhlas dari hatinya atau dari dirinya”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, shahib As Syafa’ah, shahib al mi’raj, shahib Al Makkah wa Al Madinah, sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda bahwa : “Orang yang paling beruntung mendapatkan syafaatku kelak di hari kiamat adalah orang yang mengucapkan لا إله إلا الله ikhlas dari dalam hatinya atau dari dirinya”. Dijelaskan oleh Al Imam Ibn Hajar Al Asqalany di dalam Fath Al Baari bisyarh Shahih Al Bukhari bahwa maksud dari hadits ini bukan hanya kalimat لا إله إلا الله saja namun yang dimaksud adalaha لا إله إلا الله محمد رسول الله , namun Rasulullah bersabda dan meringkasnya hanya dengan kalimat لا إله إلا الله saja. Hadits ini menjelaskan juga bahwa semakin kita mendalami dan memahami makna لا إله إلا الله , maka akan semakin cepat kita mendapkan syafaat nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, karena seluruh hakikat ibadah tiadalah berarti tanpa kalimatلا إله إلا الله , yang merupakan permulaan iman dan tidak akan pernah ada akhirnya, ketika ia melakukan ibadah-ibadah yang lainnya seperti shalat, puasa, zakat dan haji kesemua itu hakikatnya adalah dalam keadaan islam dengan berkeyakinanan لاإله إلا الله . Al Imam Ibn Hajar menjelaskan bahwa nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam juga memberi syafaat kepada orang non muslim, orang munafik, para pendosa, sebagaimana beliau memberi syafaat kepada para shalihin, sebagaimana Abu Thalib yang sebagian pendapat mengatakan bahwa ia telah wafat dalam keadaan di luar Islam, namun disyafaati oleh nabi shallallahu ‘alaihi wasallam sebagaimana riwayat Shahih Al Bukhari dimana Abu Thalib berada di dalam jurang neraka namun Rasulullah memberinya syafaat sehingga dia hanya berada di pinggir neraka, dan insyaallah akan mendapatkan syafaat lagi kelak di hari kiamat, karena disebutkan pula bahwa Abu Thalib wafat dalam keadaan Islam namun tidak mau mengucapkan لاإله إلا الله , bukan karena ia ingkar terhadap kalimat لاإله إلا الله akan tetapi karena ia khawatir jika mengucapakannya maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam akan semakin dipersulit oleh kuffar quraisy di saat itu, maka Abu Thalib tidak mau mengucapkannya, padahal sudah diperintah oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, dan menolak perintah Rasulullah adalah dosa yang sangat besar karena bisa menyebabkan sampai pada kekufuran, inilah dosa Abu Thalib, namun tetap disyafaati oleh nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Dan Rasulullah juga mensyafaati para pendosa, sebagaimana yang dijelaskan oleh Al Imam Ibn Hajar Al Asqalany di dalam Fath Al Baari bisyarh Shahih Al Bukhari bahwa diantara mereka para pendosa ada yang telah masuk ke dalam neraka lalu dikeluarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, diantara mereka ada yang akan masuk neraka namun Rasulullah beri ia syafaat sehingga tidak masuk ke dalam neraka, dan adapula yang telah layak untuk masuk neraka namun dibatalkan karena syafaat nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, adapula yang memang tidak masuk neraka namun ia menghadapi hisab yang sangat lama dan sulit kemudian dipermudah oleh Rasulullah dengan syafaatnya, diantara mereka ada yang seharusnya menjalani hisab sebelum masuk ke surga namun diberi syafa’at oleh Rasulullah sehingga tidak perlu dihisab lagi dan langsung memasuki surga, ada juga yang telah masuk ke dalam surga kemudian disyafaati oleh Rasulullah agar dinaikkan ke derajat yang lebih tinggi di surga, beliaulah shahib as syafaah nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Diriwayatkan dalam riwayat yang tsiqah ketika malam Isra’ Mi’raj nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam berhadapan dengan Allah, dan Allah berfirman kepada nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam : “wahai Muhammad, langit itu milik siapa?”, nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab : “milik-Mu wahai Allah”, kemudian Allah bertanya lagi : “Bumi milik siapa?”, nabi menjawab : “milik-Mu wahai Allah”, lalu Allah subhanahu wata’ala bertanya lagi : “dan engkau milik siapa wahai Muhammad?” nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab : “milik-Mu wahai Allah”, kemudian Allah bertanya lagi : “dan Aku milik siapa wahai Muhammad?”, nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam tidak menjawab namun beliau hanya menunduk, maka Allah berkata : “Aku adalah milik hamba-hamba-Ku yang bershalawat kepadamu wahai Muhammad”. Sungguh beruntung ummat nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam yang bershalawat kepadanya. Allah subhanahu wata’ala berfirman :
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
( الأحزاب : 56 )
“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi, wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya”. ( QS. Al Ahzaab : 56 )
Oleh karena itu kita gembira karena mejelis shalawat semakin hari semakin banyak dan berkembang, di wilayah Jakarta semakin dahsyat, di luar kota dan di luar negeri pun semakin dahsyat, saat ini di Singapura bergemuruh dengan shalawat kepada nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Semoga Allah menjaga dan menjauhkan kita dari kelompok orang yang selalu membid’ahkan shalawat kepada nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, semoga mereka diberi hidayah oleh Allah subhanahu wata’ala, dan jangan sampai kita terjebak lagi dalam kelompok ini apalagi dipimpin oleh orang-orang dari kelompok ini, wal ‘iyadzubillah, kita tidak mau dipimpin kecuali oleh orang-orang yang memuliakan sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Alhamdulillah malam Rabu yang akan datang adalah ulang tahun DKI Jakarta yang ke-484 dan kali ini akan dirayakan dengan maulid nabi dan shalawat kepada nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, kemudian dengan dzikir يا الله 1000 x, semoga melimpahkan kemakmuran di Jakarta dan seluruh wilayah di barat dan timur, amin.
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Kembali ke hadits tadi, sebagaimana yang dijelaskan juga oleh Al Imam Ibn Hajar Al Asqalany bahwa disunnahkan untuk mengualng-ulang dan memperbanyak ucapan kalimat لا إله إلا الله , berbeda dengan kelompok yang selalu membid’ahkan orang-orang yang mengucapkan tahlil ( لا إله إلا الله ), padahal telah Allah firmankan atas orang-orang yang menentang Islam bahwa ketika kalimat لا إله إلا الله diucapkan dihadapan mereka maka mereka menyombongkan diri dan menolak ucapan itu. Mereka tidak menghendaki jika kalimat لاإله إلا الله diperbanyak, semoga Allah melimpahkan hidayah kepada mereka, amin. Semoga Jakarta ini menjadi kota orang-orang yang cinta bershalawat kepada nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.
Hadirin-hadirat, Dalam hadits tadi juga dijelaskan bahwa Abu Hurairah adalah seorang yang sangat berbakti kepada ibunya. Diriwayatkan di dalam Shahih Muslim suatu ketika Abu Hurairah datang kepada Rasulullah dalam keadaan menangis, maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bertanya : “wahai Abu Hurairah apa yang membuatmu menangis?”, maka Abu Hurairah berkata : “wahai Rasulullah, aku telah menyuruh

ilmu ekonomi

Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran dan bahkan ilmu yang mempelajari perilaku manusia di dalam memenuhi kebutuhannya yang relatif tidak terbatas dengan menggunakan sumber daya yang terbatas dan masing-masing sumber daya mempunyai alternatif penggunaan (opportunity cost).. Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Permasalahan tersebut kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan.
Kata "ekonomi" sendiri berasal dari kata Yunani οκος (oikos) yang berarti "keluarga, rumah tangga" dan νόμος (nomos), atau "peraturan, aturan, hukum," dan secara garis besar diartikan sebagai "aturan rumah tangga" atau "manajemen rumah tangga." Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja.
Secara garis besar ilmu ekonomi dapat dipisahkan menjadi dua yaitu ilmu ekonomi mikro dan ilmu ekonomi makro.
PERMASALAHAN EKONOMI MAKRO                                         
Ilmu ekonomi makro mempelajari variabel-variabel ekonomi secara agregat (keseluruhan). Variabel-variabel tersebut antara lain : pendapatan nasional, kesempatan kerja dan atau pengangguran, jumlah uang beredar, laju inflasi, pertumbuhan ekonomi, maupun neraca pembayaran internasional.
Ilmu ekonomi makro mempelajari masalah-masalah ekonomi utama sebagai berikut :
a. Masalah Kemiskinan dan Pemerataan
Pada akhir tahun 1996 jumlah penduduk miskin Indonesia sebesar 22,5 juta jiwa atau sekitar 11,4% dari jumlah seluruh penduduk Indonesia. Namun, sebagai akibat dari krisis ekonomi yang berkepanjangan sejak pertengahan tahun 1997, jumlah penduduk miskin pada akhir tahun itu melonjak menjadi sebesar 47 juta jiwa atau sekitar 23,5% dari jumlah keseluruhan penduduk Indonesia. Pada akhir tahun 2000, jumlah penduduk miskin turun sedikit menjadi sebesar 37,3 juta jiwa atau sekitar 19% dari jumlah seluruh penduduk Indonesia.
Dari segi distribusi pendapatan nasional, penduduk Indonesia berada dalam kemiskinan. Sebagian besar kekayaan banyak dimiliki kelompok berpenghasilan besar atau kelompok kaya Indonesia.
b. Krisis Nilai Tukar
Krisis mata uang yang telah mengguncang Negara-negara Asia pada awal tahun 1997, akhirnya menerpa perekonomian Indonesia. Nilai tukar rupiah yang semula dikaitkan dengan dolar AS secara tetap mulai diguncang spekulan yang menyebabkan keguncangan pada perekonomian yang juga sangat tergantung pada pinjaman luar negeri sector swasta. Pemerintah menghadapi krisis nilai tukar ini dengan melakukan intervensi di pasar untuk menyelamatkan cadangan devisayang semakin menyusut. Pemerintah menerapkan kebijakan nilai tukar yang mengambang bebas sebagai pengganti kebijakan nilai tukar yang mengambang terkendali.
c. Masalah Utang Luar Negeri
Kebijakan nilai tukar yang mengambang terkendali pada saat sebelum krisis ternyata menyimpan kekhawatiran. Depresiasi penurunan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing terutama dolar ASyang relative tetap dari tahun ke tahun menyebabkan sebagian besar utang luar negeri tidak dilindungi dengan fasilitas lindung nilai (hedging) sehingga pada saat krisis nilai tukar terjadi dalam sekejap nilai utang tersebut membengkak. Pada tahun1997, besarnya utang luar negeri tercatat 63% dari PDB dan pada tahun 1998 melambung menjadi 152% dari PDB.
Untuk mengatasi ini, pemerintah melakukan penjadwalan ulang utang luar negeri dengan pihak peminjam. Pemerintah juga menggandeng lembaga-lembaga keuangan internasional untuk membantu menyelesaikan masalah ini.
d. Masalah Perbankan dan Kredit Macet
Besarnya utang luar negeri mengakibatkan permasalahan selanjutnya pada system perbankan. Banyak usaha yang macet karena meningkatnya beban utang mengakibatkan semakin banyaknya kredit yang macet sehingga beberapa bank mengalami kesulitan likuiditas. Kesulitan likuiditas makin parah ketika sebagian masyarakat kehilangan kepercayaannya terhadap sejumlah bank sehingga terjadi penarikan dana oleh masyarakat secarabesar-besaran (rush).
Goncangan yang terjadi pada system perbankan menimbulkan goncangan yang lebih besar pada system perbankan secara keseluruhan, sehingga perekonomian juga akan terseret ke jurang kehancuran. Alasan-alasan di atas menyebabkan pemerintah memutuskan untuk menyelamatkan bank-bankyang mengalami masalah likuiditas tersebut dengan memberikan bantuan likuiditas. Namun untuk mengendalikan laju inflasi, bank sentral harus menarik kembali uang tersebut melalui operasi pasar terbuka. Hal ini dilakukan dengan meningkatnya suku bunga SBI. Kebijakan ini kemudian menimbulkan dilema karena peningkatan suku bunga menyebabkan beban bagi para peminjam (debitor). Akibatnya tingkat kredit macet di system perbankan meningkat dengan pesat. Dilema semakin kompleks di saat system perbankan mencoba mempertahankan likuiditasyang mereka miliki dengan meningkatkan suku bungan simpanan melebihi suku bunga pinjaman sehingga mereka mengalami kerugian yang berakibat pengikisan modal yang mereka miliki.
e. Masalah Inflasi
Masalah inflasi yang terjadi di Indonesia tidak terlepas kaitannya dengan masalah krisis nilai tukar rupiah dan krisis perbankan yang selama ini terjadi. Pada tahun 2004 tingkat inflasi Indonesia pernah mencapai angka 10,5%. Ini terjadi karena harga barang-barang terus naik sebagai akibat dari dorongan permintaan yang tinggi. Tingginya laju inflasi tersebut jelas melebihi sasaran inflasi BI sehingga BI perlu melakukan pengetatan di bidang moneter. Pengetatan moneter tidak dapat dilakukan secara drastic dan berlebihan karena akan mengancam kelangsungan proses penyehatan perbankan dan program restrukturisasi perusahaan.
f. Pertumbuhan Ekonomi dan Pengangguran
Menurunnya kualitas pertumbuhan ekonomi tahun 2005-2006 tercermin dari anjloknya daya serap pertumbuhan ekonomi terhadap angkatan kerja. Bila di masa lalu setiap 1% pertumbuhan ekonomi mampu menciptakan lapangan kerja hingga 240 ribu maka pada 2005-2006 setiap pertumbuhan ekonomi hanya mampu menghasilkan 40-50 ribu lapangan kerja. Berkurangnya daya serap lapangan kerja berarti meningkatnya penduduk miskin dan tingkat pengangguran. Untuk menekan angka pengangguran dan kemiskinan, pemerintah perlu menyelamatkan industry-industri padat karya dan perbaikan irigasi bagi pertan
PERMASALAHAN EKONOMI MIKRO
Sementara ilmu ekonomi mikro mempelajari variabel-variabel ekonomi dalam lingkup kecil misalnya perusahaan, rumah tangga.
Dalam ekonomi mikro ini dipelajari tentang bagaimana individu menggunakan sumber daya yang dimilikinya sehingga tercapai tingkat kepuasan yang optimum. Secara teori, tiap individu yang melakukan kombinasi konsumsi atau produksi yang optimum bersama dengan individu-individu lain akan menciptakan keseimbangan dalam skala makro dengan asumsi ceteris paribus.

a. Masalah Harga Dasar dan Harga Tertinggi
Krisis ekonomi yang pernah melanda dunia terjadi cukup lama dan diyakini bahwa mekanisme pasar tidak mampu menyelesaikan masalah ekonomi tersebut. Artinya, keseimbangan permintaan dan penawaran di pasar tidak tercapai. Pengaruh dari krisis tersebut adalah melambungnya harga berbagai jenis barang yang di butuhkan oleh produsen dan konsumen.
Salah satu campur tangan pemerintah dalam permasalahan ini ialah kebijakan pemerintah mengenai harga dasar (floor price) dan harga tertinggi (ceiling price). Tujuan penentuan harga dasar adalah untuk membantu produsen, sedangkan harga tertinggi untuk membantu konsumen. Misalnya, musim panen padi menyebabkan jumlah beras melimpah. Akibatnya, harga beras turun sehingga para petani mengalami kerugian. Untuk mengatasi masalah tersebut, pemerintah menentukan harga dasar (floor price) beras untuk membantu para petani.
b. Meningkatnya Permintaan Beras
Gagal panen akan menyebabkan berkurangnya penawaran beras sehingga harga beras akan naik. Tingginya harga beras akan menambah beban hidup masyarakat yang berpenghasilan rendah dan tidak tetap. Untuk mengatasi pasokan beras ini, pemerintah melakukan program impor beras melalui tender terhadap beberapa perusahaan swasta nasional dan asing.
c. Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak (BBM)
Sehubungan dengan naiknya harga BBM, para pengusaha angkutan umum bus kota, angkutan kota (angkot), dan taksi mengalami penurunan pendapatan dan mengurangi laba bagi pengusaha dan para sopir. Untuk menyesuaikan kenaikan harga BBM tersebut, beberapa pengusaha angkutan umum menaikkan tarifnya secara sepihak. Tindakan ini tentu sajaakan memberatkan para konsumen
pengguna jasa angkutan. Untuk mengatasi masalah tersebut pemerintah bersama para asosiasi pengusaha angkutan melakukan penyesuaian tarif angkutan umum dengan menetapkan tarif resmi bagi para pengusaha bus kota, angkutan kota dan taksi. Besarnya tarif resmi ini tentu tidak memberatkan konsumen atau juga tidak merugikan pengusaha angkutan umum.
d. Masalah Monopoli
Praktik monopoli akan mengakibatkan penguasaan pasar terhadap barang atau jasa tertentu yang dihasilkan oleh satu perusahaan. Praktik monopoli seringkali merugikan masyarakat dan konsumen. Di samping itu, monopoli akan mempersempit peluang usaha bagi masyarakat lain sehingga kurang menumbuhkan semangat berwirausaha masyarakat. Perusahaan yang melakukan praktik monopoli seringkali mempermainkan dan menetapkan harga tanpa mempertimbangkan kelompok masyarakat yang memiliki usaha sejenis. Hal ini akan menghancurkan para pesaing.
Untuk menghindari kegiatan praktik monopoli, pemerintah membuat peraturan yang mengatur tentang kegiatan usaha agar menumbuhkan iklim usaha yang sehat bagi masyarakat, yaitu UU No. 5 tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.
e. Masalah Distribusi
Jalur distribusi barang dan jasa yang panjang akan mengakibatkan tingkat harga barang menjadi tinggi dan mahal ketika sampai ke tangan konsumen. Untuk itu, beberapa upaya telah dilakukan oleh pemerintah atau swasta untuk memperpendek jalur distribusi sehingga harga barang ketika sampai ke tangan konsumen tidak mahal. Misalnya, PT. Coca Cola Indonesia melakukan distribusi barang melalui lebihdari 120 pusat penjualan di seluruh Indonesia dan didistribusikan langsung melalui ke pedagang eceran (80% pengecer) dan grosir dan 90% masuk kategori usaha kecil

KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM BIDANG EKONOMI
Ilmu ekonomi muncul karena adanya tiga kenyataan berikut :
• Kebutuhan manusia relatif tidak terbatas.
• Sumber daya tersedia secara terbatas.
• Masing-masing sumber daya mempunyai beberapa alternatif penggunaan.
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia di dalam memenuhi kebutuhannya yang relatif tidak terbatas dengan menggunakan sumber daya yang terbatas dan masing-masing sumber daya mempunyai alternatif penggunaan (opportunity cost).
Perbedaan ekonomi mikro dan ekonomi makro
Dilihat dari
Ekonomi Mikro
Ekonomi Makro
Harga
Harga ialah nilai dari suatu komoditas (barang tertentu saja)
Harga adalah nilai dari komoditas secara agregat (keseluruhan)
Unit analisis
Pembahasan tentang kegiatan ekonomi secara individual. Contohnya permintaan dan dan penawaran, perilaku konsumen, perilaku produsen, pasar, penerimaan, biaya dan laba atau rugi perusahaan
Pembahasan tentang kegiatan ekonomisecara keseluruhan. Contohnya pendapatan nasional, pertumbu8han ekonomi, inflasi, pengangguran, investasi dan kebijakan ekonomi.
Tujuan analisis
Lebih memfokuskan pada analisis tentang cara mengalokasikan sumber daya agar dapat dicapai kombinasi yang tepat.
Lebih memfokuskan pada analisis tentang pengaruh kegiatan ekonomi terhadap perekonomian secara keseluruhan

Peran dan Fungsi Pemerintah di Bidang Ekonomi
1. Fungsi stabilisasi, yaitu fungsi pemerintah dalam menciptakan kestabilan ekonomi, sosial politik, hokum, pertahanan dan keamanan.
2. Fungsi alokasi, yaitu fungsi pemerintah sebagai penyedia barang dan jasa public, seperti pembangunan jalan raya, gedung sekolah, penyediaan fasilitas penerangan, dan telepon.
3. Fungsi distribusi, yaitu fungsi pemerintah dalam pemerataan atau distribusi pendapatan masyarakat.